Syair Romantik Melayu Klasik; Menjemput Konvensi Merebut Makna
Maizar Karim
Telah di baca oleh 11 pemustaka, dengan total durasi baca 01:10:29
Deskripsi Buku
Syair merupakan satu satunya bentuk puisi naratif Melayu yang berupa naskah Sudah cukup lama genre ini diabaikan oleh dunia pengetahuan padahal karya ini sangat kuat kedudukannya dalam khazanah sastra Melayu Baru sejak tahun 1960 an masalah asal muasal syair dibahas oleh para ahli Pembicaraan yang intensif tentangnya belum banyak dilakukan Buku ini merupakan petualangan pencarian cara terbaik untuk membuat naskah ldquo asing rdquo klasik yang berasal dari masa silam menjadi hidup dan berbicara kepada kita Buku ini membicarakan syair yang representatif sebagai syair romantik Melayu klasik Ia tidak hanya membicarakan konvensi dan inovasi dalam perkembangan syair tetapi juga mendedahkan makna dan nilai nilai budaya yang termuat dalam karya tersebut yang relevan bagi kehidupan kini Dengan membaca buku ini tidak hanya dapat mengenal memahami menghayati dan mempelajari karya sastra masa lampau tetapi juga dapat menggali potensi yang dimiliki dalam membentuk karakter bangsa
Syair merupakan satu-satunya bentuk puisi naratif Melayu yang berupa naskah. Sudah cukup lama genre ini diabaikan oleh dunia pengetahuan, padahal karya ini sangat kuat kedudukannya dalam khazanah sastra Melayu. Baru sejak tahun 1960-an, masalah asal-muasal syair dibahas oleh para ahli. Pembicaraan yang intensif tentangnya, belum banyak dilakukan.
...justify;">Buku ini merupakan petualangan pencarian cara terbaik untuk membuat naskah “asing” (klasik) yang berasal dari masa silam menjadi hidup dan berbicara kepada kita. Buku ini membicarakan syair yang representatif sebagai syair romantik Melayu klasik. Ia tidak hanya membicarakan konvensi dan inovasi dalam perkembangan syair, tetapi juga mendedahkan makna dan nilai-nilai budaya yang termuat dalam karya tersebut yang relevan bagi kehidupan kini.
Dengan membaca buku ini, tidak hanya dapat mengenal, memahami, menghayati, dan mempelajari karya sastra masa lampau, tetapi juga dapat menggali potensi yang dimiliki dalam membentuk karakter bangsa.
