Tanaman gambir merupakan salah satu tanaman perkebunan penting dan komoditas ekspor utama di Indonesia Sebagian besar gambir diekspor ke India Pakistan Nepal Singapura Bangladesh Jepang Malaysia dan Uni Emirat Arab Kandungan kimia tanaman ini berupa catechin asam catechu tannat pyrocathecol gambir flouresensi red catechu quersetin fixed oil lilin dan alkaloid sangat bernilai ekonomi tinggi dan prospektif untuk diusahakan secara komersial pada masa yang akan datang Kegunaan gambir sangat beragam antara lain sebagai pencampur makan sirih maupun sebagai bahan baku berbagai industri seperti farmasi penyamak kulit pewarna kain minuman cat tinta dan pestisida nabati Permasalahan utama dalam usaha tani gambir adalah produktivitas dan mutu yang masih rendah Produktivitas gambir rakyat rata rata hanya lt 1 0 ton ha padahal potensinya dapat mencapai 2 1 ton ha Untuk itu produksi gambir harus ditingkatkan melalui peningkatan produktivitas dengan cara perbaikan teknik budidaya sehingga potensi hasil 2 1 ton ha dapat dicapai Buku ini berisi informasi tentang inovasi budidaya gambir dalam rangka meningkatkan produktivitas gambir Strategi utamanya melalui penerapan inovasi komponen teknologi penggunaan varietas unggul penggunaan pupuk kimia dan organik serta penyiangan Selain itu dengan penerapan inovasi komponen teknologi dalam penyiapan bibit penyiapan lahan penanaman pembentukan struktur tanaman pengendalian hama dan penyakit serta pemanenan dan pengolahan gambir
Tanaman gambir merupakan salah satu tanaman perkebunan penting dan komoditas ekspor utama di Indonesia. Sebagian besar gambir diekspor ke India, Pakistan, Nepal, Singapura, Bangladesh, Jepang, Malaysia, dan Uni Emirat Arab. Kandungan kimia tanaman ini berupa: catechin, asam catechu tannat, pyrocathecol, gambir flouresensi, red catechu, quersetin, fixed oil, lilin dan ...alkaloid sangat bernilai ekonomi tinggi dan prospektif untuk diusahakan secara komersial pada masa yang akan datang. Kegunaan gambir sangat beragam, antara lain sebagai pencampur makan sirih maupun sebagai bahan baku berbagai industri, seperti: farmasi, penyamak kulit, pewarna kain, minuman, cat, tinta, dan pestisida nabati.
Permasalahan utama dalam usaha tani gambir adalah produktivitas dan mutu yang masih rendah. Produktivitas gambir rakyat rata-rata hanya <1,0 ton/ha, padahal potensinya dapat mencapai 2,1 ton/ha. Untuk itu, produksi gambir harus ditingkatkan melalui peningkatan produktivitas dengan cara perbaikan teknik budidaya sehingga potensi hasil 2,1 ton/ha dapat dicapai. Buku ini berisi informasi tentang inovasi budidaya gambir dalam rangka meningkatkan produktivitas gambir. Strategi utamanya melalui penerapan inovasi komponen teknologi: penggunaan varietas unggul, penggunaan pupuk kimia dan organik, serta penyiangan. Selain itu, dengan penerapan inovasi komponen teknologi dalam: penyiapan bibit, penyiapan lahan, penanaman, pembentukan struktur tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta pemanenan dan pengolahan gambir.